Pages

Awaken

Sometimes, standing among millions of ghuraba people can raise up our holy and strong spirit to awake this ummah. Wait till we meet in jama'ah and we will hit this universe with the holiest and super incredible new system for the new programme generation. Let's raise our hand and pray for our world.


Total Pageviews

Jadual Tugasan 15zikr

  • Minggu 1 : Syuhada - Ruziah - Iffah Hanna - Aliya
  • Minggu 2 : Nabilah Kamal - Basyirah Ritzuan - Syafiqah Sabbri - Syahirah
  • Minggu 3 : Fatin Nabila - Izzati - Fatimah - Basyirah Z
  • Minggu 4 : Sofiah Hadi - Nadhirah - Nadiah - Fatinah

Monday, August 22, 2011

Raut muka yang mendamaikan



Pasti kita akan terasa serabut jika melihat wajah sesiapa sahaja yang masam mencuka bukan? Jadi disini saya ingin kongsikan dengan semua tentang satu kisah untuk dijadikan teladan dan tidak terlepas untuk diri saya sendiri juga sebenarnya.

Abu Yazid Al Busthami, seorang ahli sufi, pada suatu hari pernah didatangi seorang yang wajahnya kusam dan keningnya berkerut. Dengan murung lelaki itu mengadu, “tuan guru, sepanjang hidup saya, rasanya tak pernah saya lepas beribadah kepada Allah. Orang lain sudah lelap, saya masih bermunajat. Isteri saya belum bangun, saya sudah mengaji. Saya juga bukan pemalas dalam mencari rezeki tetapi mengapa saya selalu malang dan kehidupan saya penuh kesulitan?”

Sang Guru menjawab sederhana, perbaiki penampilanmu dan ubahlah raut mukamu. Kau tahu, Rasulullah saw adalah penduduk dunia yang miskin namun wajahnya tak pernah keruh dan selalu saja ceria. Sebab menurut Rasullullah saw salah satu tanda penghuni neraka ialah muka masam yang membuatkan orang curiga kepadanya.”

Lelaki itu tunduk. Lantas berjanji untuk memperbaiki penampilannya. Selepas daripada itu, wajahnya sentiasa berseri. Setiap kesedihan diterima dengan sabar, tanpa mengeluh. Alhamdulillah, sesudah itu dia tidak pernah datang lagi untuk berkeluh kesah. Memang Allah telah mentakdirkan manusia sebagai makhluk yang paling indah. Bentuknya begitu sempurna, sehingga di pandang dari sudut mana pun manusia itu kelihatan cantik dan serasi. Jadi anugerah in jangan dinodai dengan penampilan yang buruk, sebagaimana sabda Rasulullah saw, “sesungguhnya Allah itu cantik dan mencintai kecantikan.”

Namun demikian tidak bermakna Islam mengajarkan kemewahan. Hakikatnya Islam mengajar kesederhanaan. Baik dalam berpakaian dan segala tindak tanduk dalam kehidupan seharian. Kita boleh jadikan Rasulullah saw sebagai qudwah dalam kehidupan kita. Kadang-kadang keikhlasan itu akan datang dengan raut muka yang mendamaikan sebelum memulakan sesuatu kerja. Sama-samalah kita mengamalkannya..:-)


By: http://wafazinnirah92.blogspot.com

-permata yang dicari-

Kota Bharu, Kelantan

No comments:

 

Template by BloggerCandy.com