Shopping lovers, hands up please!
Sunday, October 30, 2011
Shopping Therapy
Shopping lovers, hands up please!
Sunday, October 23, 2011
Inspiring Muadz bin Jabal: Dai Muda yang Kaya Raya dan Lembut Hati -
Muadz bin Jabal seorang pemuda Anshar teladan, termasuk golongan Anshar yang pertama masuk Islam dan turut serta dalam baiatul Aqabah dua. Kepandaian dan kepahamannya dalam ilmu agama diakui oleh banyak sahabat, tak terkecuali sang pemimpin Rasulullah SAW yang memberikan testimoni menyejarah : “sepandai-pandainya umatku dalam masalah halal dan haram adalah Muadz bin Jabal”, bahkan di riwayat yang lain disebutkan Muadz adalah pemimpin para ulama di akhirat nanti.
Karena kefaqihannya inilah Muadz pun dipercaya menjadi duta dakwah di Yaman. Sebuah amanah dan tugas berat menanti di sana, menyebarkan Islam dengan benar sesuai ajaran Rasulullah SAW. Tak heran jika di awal keberangkatan Muadz ke Yaman, serangkaian fit and proper test pun dijalankan oleh Rasulullah SAW. Maka ketika Muadz sukses menjawab pertanyaan demi pertanyaan dengan begitu cerdas dan elegan, wajah Rasulullah SAW pun berseri-seri dan bertutur lugas : “Segala puji bagi Allah yang telah memberi taufiq kepada utusan Rasulullah sebagai yang diridhai oleh Rasulullah . . . .”
Di Yaman selain berdakwah menyebarkan dan mengajarkan Islam, Muadz bin Jabal juga berdagang sebagaimana para sahabat lainnya. Karena kepandaian dan ketekunannya pulalah, maka ia berhasil meningkatkan omset dagangnya dan berubah menjadi pribadi yang kaya raya, santun dan faqih. Ketika Rasulullah SAW wafat, Mu’adz masih berada di Yaman. Di masa pemerintahan Abu Bakar, Mu’adz kembali ke Madinah, dan di awal kedatangannya terjadi sebuah kisah indah penuh ukhuwah antara Muadz, Abu Bakar dan Umar bin Khaththab.
Saat Muadz datang dari Yaman, Umar tahu bahwa Mu’adz telah menjadi seorang yang kaya raya. Kekayaan pribadinya meningkat tajam dari beberapa tahun sebelumnya. Seperti biasa, ketegasan dan kewaspadaan ala Umar bin Khaththab berjalan, beliau sebagai penasehat khalifah segera mengusulkan kepada Abu Bakar agar membagi dua kekayaan Muadz dan menyerahkannya kepada negara, sebagai bentuk kehati-hatian sebagai pengelola negara. Abu Bakar tidak segera menyetujui usulan dari Umar, namun tanpa menunggu persetujuan Abu Bakar, secara pribadi Umar bersegera mendatangi Muadz untuk datang sebagai sahabat.
Mu’adz bin Jabal sebagaimana kita ketahui dalam testimoni Rasulullah SAW, adalah orang yang paham tentang halal dan haram. Termasuk halal dan haram dalam transaksi dan perdagangan. Ia tidak mengenal bertransaksi dengan unsur maysir (spekulasi), ghoror (tipuan), gheis (curang) apalagi ikhtikar (menimbun barang) dan riba. Kekayaan yang didapat pun tak lebih dari buah ketekunan dan kecerdasan, yang mendapatkan taufiq dari ar-rozzaq Allah SWT, jauh dari segala syubhat apalagi yang haram.
Maka ketika Umar datang ke rumahnya dan mengemukakan usulannya untuk membagi dua harta tersebut, Muadz pun menolak dengan argumen yang cerdas dan hujjah yang kuat. Diskusi hangat dua sahabat mulia itu pun berakhir dan Umar berpamitan meninggalkannya. Sungguh ia tidak hasad dan iri dengan kekayaan Muadz, tidak pula ia menuduh Muadz bermaksiat dengan mencari jalan haram dalam menumpuk kekayaan, namun ia hanya takut karena saat itu Islam sedang mengalami kejayaan dan kegemilangan, di luar sana banyak tokoh-tokoh yang memanfaatkan hal tersebut dengan bergelimang harta tanpa kejelasan sumber halalnya. Inilah yang ditakuti Umar, tidak lebih.
Namun uniknya, pagi-pagi sekali keesokan harinya Mu’adz bin Jabal terlihat segera bertandang ke rumah Umar. Apa yang dilakukan Muadz setelah apa yang terjadi pada hari sebelumnya? Sungguh pemandangan ukhuwah yang indah tak tergambarkan. Sampai di sana, Muadz segera merangkul Umar dan memeluknya kuat, bahkan air mata Muadz pun mengalir dan terisak menceritakan mimpinya tadi malam yang begitu kuat mengingatkannya.
“Wahai Umar, malam tadi saya bermimpi masuk kolam yang penuh dengan air, hingga saya cemas akan tenggelam. Untunglah Anda datang, dan menyelamatkan saya . . . . !”
Nampaknya mimpi tersebut membuat Muadz ingin segera menuruti usulan Umar bin Khaththab untuk membagi dua harta kekayaannya yang diperoleh dari Yaman. Maka keduanya pun segera menghadap Abu Bakar, dan Mu’adz pun mengutarakan niatnya, meminta kepada khalifah untuk mengambil seperdua hartanya.
Namun apa jawab khalifah Abu Bakar yang mulia? Khalifah yang timbangan imannya tak tertandingi oleh penghuni bumi ini menolak dengan tegas, ia mengatakan : “Tidak satupun yang akan saya ambil darimu”. Abu Bakar tahu dan yakin bahwa Muadz memperoleh kekayaan dari jalan yang baik, maka ia tidak ingin mengambil satu dirham pun dari harta sahabatnya tersebut, yang itu berarti kezhaliman dan akan berbuah kehinaan di akhirat.
Muadz belum puas dengan jawaban sang khalifah, ia pun menoleh dan meminta pendapat Umar bin Khaththab, ia teringat dengan mimpinya semalam yang begitu mendebarkan. Apa komentar Umar sebagai pihak yang mengawali usulan pembagian harta tersebut, ia berujar singkat : “ Cukup .. sekarang harta itu telah halal dan jadi harta yang baik”. Subhanallah, kegelisahan pun berakhir dengan kehangatan ukhuwah dan kemuliaan iman.
Selalu ada hikmah dalam setiap kejadian dan masalah, mari kita ambil inspirasi dan semangat dari kisah di atas yang melibatkan tiga sahabat yang mulia :
Pertama : Sosok Muadz yang cerdas dan santun. Dengan kesungguhannya ia bisa memperoleh kekayaan yang luar biasa di usia muda ( beliau meninggal usia 33 tahun di masa Umar), dari jalan yang halal dan jauh dari syubhat. Meski demikian, beliau seorang yang lembut hatinya dan perasa, sebuah mimpi di malam hari mampu membuatnya berubah dari sikap teguh pendiriannya atas usulan Umar.
Kedua : Abu Bakar memberikan contoh pada kita tentang kebijaksanaan dan kecermatan dalam berfikir. Tidak tergesa bersikap meski terlihat penuh kemaslahatan. Beliau juga tegas menolak segala tawaran dan kebijakan yang bernuansa kezhaliman.
Ketiga : Umar adalah teladan dalam sikap waro, kehati-hatian dan mawas diri, sekaligus ketegasan yang luar biasa. Dialah sosok yang terlihat angkuh di hadapan kekayaan sebagian sahabat. Para panglima perang yang bertaburkan kemenangan dan pakaian nan indah pun dihinakan oleh Umar dengan lemparan kerikil di wajah mereka. Dia adalah negarawan yang cerdas dan teliti melihat kepiawaian para aparat di bawahnya.
Tidak ada lagi kalimat yang tersisa kecuali mari segera berusaha mencontohnya.
Semoga bermanfaat dan salam optimis.
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2011/09/14809/inspiring-muadz-bin-jabal-dai-muda-yang-kaya-raya-dan-lembut-hati/#ixzz1bbjCoLop
Monday, October 17, 2011
Assalamualaikum w.b.t. Maaf atas kelewatan dalam menjalankan tanggungjawab. Moga Allah ampunkan segala kelemahan diri ini. Saya ingin berkongsi dengan anda semua perihal solat berjemaah. Rujukan ini saya ambil dari buku Fiqh Sunnah karya, Sayyid Sabiq. Moga anda semua beroleh sesuatu dan dapat menambah ilmu untuk bekal di dunia dan sebagai saham untuk pulang ke akhirat. SELAMAT MEMBACA!!
SOLAT JAMA’AH
Solat jama’ah adalah dalam sunat muakkad. Antara hadith-hadith yang menghuraikan keutamaannya:
1) Dari Ibn Umar R.A bahawa Rasulullah s.a.w bersabda:
“Solat berjema’ah itu lebih utama dari solat sendirian sebanyak 27 darjat”.
2) Dari Abu Hurairah pula Rasulullah s.a.w bersabda:
“ Demi Allah yang jiwaku berada di dalam kekuasaan-Nya! Saya bermaksud hendak menyuruh org-org mengumpulkan kayu bakar, kemudian menyuruh seseorang menyerukan azan solat lalu menyuruh seseorang pula menjadi seorang imam bagi orang banyak. Maka akan saya datangi orang-orang yang tidak ikut berjema’ah, lalu saya bakar rumah-rumah mereka.”
1) SOLAT JAMA’AH UNTUK WANITA
Kaum wanita boleh bersolat jema’ah di masjid dengan syarat harus menjauhi sesuatu yang menimbulkan fitnah seperti perhiasan atau haruman yang digunakan.
Dari Ibn Umar bahawa nabi s.a.w bersabda:
“Janganlah kamu larang wanita-wanita itu pergi ke masjid, tetapi di rumah itu lebih baik untuk mereka.”
Dari Abu Hurairah r.a bahawa nabi s.a.w bersabda;
“Janganlah kamu larang wanita-wanita itu pergi ke masjid-masjid allah, tetapi hendaklah mereka keluar tanpa memakai harum-haruman.”
2) SUNAT BERSOLAT DALAM MASJID YANG TERJAUH LETAKNYA & TERBANYAK ANGGOTA JEMA’AHNYA.
Hadith daripada Jabir katanya, “Di sekitar masjid terdapat tanah-tanah kosong, maka Bani Salamah ini pindah berdekatan masjid. Hal itu, sampai ke pengetahuan Rasulullah s.a.w. maka sabdanya, “Ku dengar berita bahawa kamu akan pindah berdekatan masjid, benarkah itu.” Ujar mereka “ Benar ya Rasulullah, kami bermaksud demikian.” Beliau pun bersabda, “ Wahai Bani Salamah tetap sahajalah di tempat masing-masing jejak langkahmu pasti dicatat.”
Rasulullah s.a.w bersabda:
“Solat seseorang dengan yang lain adalah lebih baik dari solat bersendirian, solatnya dengan dua orang lebih baik dari solatnya berdua, dan mana yang banyak itulah yang lebih disukai Allah.”
3) SUNAT BERJALAN KE MASJID DENGAN TENANG
Berjalan ke masjid disunatkan dengan perlahan-lahan dan tenang dan dimakruhkan dengan tergesa-gesa.Dari Abu Hurairah, Rasulullah s.a.w bersabda:
‘Jika kamu mendengar suara qamat, maka pergi solat dan jagalah agar perlahan-lahan dan tenang. Jangan tergesa-gesa mana yang dapat secara jema’ah lakukanlah dan mana yang ketinggalan susurkanlah.”
4) DISUNATKAN IMAM MERINGANKAN
Imam disunatkan meringankan solat bagi para makmum berdasarkan hadith Abu Hurairah Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Jika salah seorang daripada kamu bersolat dengan orang banyak, hendaklah diringankan kerana di antara mereka ada yang lemah, sakit atau tua. Adapun jika mereka solat sendirian, boleh dipanjangkan sehendak hatinya.”
Dari Anas sabda Rasulullah s.a.w. besabda:
“Sungguh, ketika saya akan masuk mengerjakan solat dan bermaksud memanjangkannya, saya mendengar tangis seorang bayi maka saya percepatkan solat kerana saya mengerti betapa berat perasaan ibu bayi kerana tangis bayinya tadi.”
5) MELAMBATKAN RAKAAT PERTAMA
Imam disunatkan melambatkan rakaat pertama apabila dirasakan ada orang yang baru masuk dengan maksud menunggunya berjema’ah. Disunatkan juga mananti seseorang yang akan mengikuti jema’ah di waktu imam mengerjakan ruku’ dan duduk yang akhir.
6) MAKMUM WAJIB MENGIKUTI IMAM
Diwajibkan bagi makmun mengikuti imam dan haram mendahuluinya.
Dalam riwayat Ahmad dan Abu Daud disebutkan, “Imam itu diadakan adalah untuk diikuti, maka jika dia takbir, takbirlah kamu dan janganlah kamu takbir sebelum dia takbir, dan jika dia ruku’ maka ruku’lah dan jangan kamu ruku’ sebelum dia ruku’ dan jika dia sujud maka sujudlah dan janganlah kamu sujud sebelum dia sujud.”
Dari Abu Hurairah katanya,Rasulullah s.a.w bersabda:
“Tidakkah kamu takut seandainya mengangkat kepala terdahulu dari imam, bahawa Allah akan mengubah kepalamu menjadi kepala keldai dan merubah rupamu seperti rupa keldai.”
7) BEROLEH PAHALA JAMA’AH WALAUPUN HANYA DENGAN SEORANG MAKMUM
Pahala jema’ah boleh didapati walaupun bersolat bersama anak kecil atau wanita.
Dari Ibn Abbas diriwayatkan, “ Saya menginap di rumah bibiku Maimunah. Nabi s.a.w. bangun untuk bersolat malam. Saya pun mengikutinya dan berdiri di sebelah kirinya. Dipegangnya kepalaku dan diperintahkannya berdiri di sebelah kanannya.”
Dari Abu Sa’id diriwayatka bahawa ada seseorang masuk masjid sedang Rasulullah s.a.w telah selesai bersolat dengan para sahabat maka beliaupun bersabda, “ Siapakah kiranya yang suka bersedekah kepada orang ini dengan bersolat bersamanya? Maka berdirilah salah seorang di antara mereka dan bersolatlah bersama orang tadi.”
8) IMAM BOLEH PINDAH MENJADI MAKMUM
Seorang imam itu boleh berpindah menjadi makmum apabila kedudukannya hanya sebagai wakil imam tetap, misalnya imam tetap itu muncul secara tiba-tiba. Contohnya, satu ketika Abu Bakar menjadi imam solat. Kemudian Rasulullah datang berdiri di saff pertama. Para makmum menepuk tangan member isyarat kedatangan baginda. Abu Bakar pun menoleh dan Rasulullah segera member isyarat agar Abu Bakar tetap di tempatnya serta meneruskan solat tetapi Abu Bakar mengundurkan diri dan Rasulullah pun mengambil-alih menjadi imam hingga solat selesai.rasulullah bertanya kepada Abu Bakar kenapa dia tidak menerskan menjadi imam. Ujar Abu Bakar, “Tiadalah layak aku bersoalat di hadapan Rasulullah s.a.w.” Kepada makmun baginda bersabda, “Jangan bertepuk tangan teapi barangsiapa yang merasakan ada gangguan dalam solat maka hendaklah dia bertasbih sebab bila bertasbih haruslah dia menoleh.Menepuk tangan adalah buat kaum wanita.”
9) MENDAPATKAN RAKAAT BERSAMA IMAM
Perkara pertama yang perlu dilakukan oleh seorang makmum adalah melakukan takbiratul ihram sambil berdiri seterusnya melakukan apa yang di lakukan imam pada waktu itu. Makmum dianggap mendapat satu rakaat bersama imam apabila dapat rukuk dengan sempurna bersama imam ataupun hanya sekadar sempat membongkok mencapai kedua lututnya sebelum imam mengangkatkan kepalanya.
Dari Abu hurairah r.a bahawa Rasulullah s.a.w bersabda:
“Jikalau kamu datang untuk bersolat dan kami sedang sujud dan sujudlah dan jangan dimasukkan hitungan.,Dan barangsiapa yang mendapatkan rukuk beerti dialah mendapatkan solat.”
Adapun makmum yang masbuk, hendaklah ia mengerjakan sebagaimana yang dikerjakan imam. Setelah imam member salam, hendaklah ia takbir waktu berdiri untuk menyelesaikan solatnya.
Sunday, October 16, 2011
Sleep Routine
Sleep, as any other activity we do as humans, can be optimized by planning well in advance and following a particular routine each night. You might think: “Dude, I just crash and sleep”. Well, that’s one way of doing it, but here’s another routine. Try it out and tell me if sleep doesn’t become a rewarding, spiritual and fulfilling experience for you after this.
The following sleep routine requires you to prepare for it at least 90 minutes BEFORE you actually sleep. And it’s basically dividing those 90 minutes into 3 parts:
- One third for Your Lord
- One third for Your Self
- One third for Your Sleep
1. One third for Your Lord:
This starts with you making wudhu', brushing your teeth, putting on nice clothes and perfume and praying Witr for Allah (Subhanahu Wa Ta’ala) (Note: If you prefer to wake up before fajr to pray the night prayers then definitely go with that. However, if you can’t trust yourself to wake up that early, its better that you pray Witr Salah BEFORE you sleep). This is my favourite part of the sleep routine and favourite part of the day!
It’s such a calming experience after going through a long hard day, to stand in front of your Lord, recite His verses, supplicate to Him and ask Him of whatever you desire in this world and the Next. Do this for a couple of nights and you wouldn’t want to give up doing it! In fact, throughout your day, you’ll be anticipating this moment and looking forward to it!
2. One third for Your Self:
This is where you prepare yourself for sleep by putting on your pyjamas, getting into bed and reading a good book for at least 30 minutes. If you’re like me, ideas and thoughts will keep popping into your head as you read, and you will want to save them for later. For these, I have a plain notebook and pen/pencil next to me to scribble anything (and I mean anything) that pops in my head! You’ll be surprised how many great ideas originate from these 30 minutes.
Alternatively, instead of reading, you may spend these 30 minutes brainstorming on a plain notebook any ideas, plans, and projects you have in mind. You don’t have to come up with the ‘perfect’ idea/solution, but simply brainstorm as much as you can then literally “sleep on it” (as the saying goes). In the morning, you’ll be surprised at what your sub-conscious mind brings forth for you.
3. One third for Your Sleep:
I’ve said that this is a third for your sleep, but truly this is a third for your Lord to bless your sleep, and basically this involves going through the duas and verses that one should recite before sleeping as per the Sunnah of Prophet Muhammad (peace be upon him). These include reciting Surah Al-Mulk and Surah Al-Sajdah and other supplications recommended before sleeping. For me, this last part of the routine is like the cherry on top of the cake! Nothing fills you with more tranquility than to sleep having uttered the words of Allah.
So there you have it, the Productive Muslim routine for Sleep. You may think it’s lengthy, but there has been no day that I’ve followed it, except that I’ve slept peacefully and woken up peacefully.
Hope it works well for you and that you have a productive sleep – Sweet dreams!
- pictures: deviantart.com
- reblogged+edited from: http://www.productivemuslim.com/productivemuslim-sleep-routine/
Monday, October 10, 2011
::.Istimewa Buat Muslimah.::
sekian dari saya Wafazinnirah92..
(Fatin Nabila bt Sharul Azimin)
10 oktober 2011
-Bukit Mertajam, Pulau Pinang-
Wednesday, October 5, 2011
.: PepeRiKsaaN:.
Untuk ‘post’ kali ini memang ketandusan idea untuk mencoret sesuatu dalam blog ‘batch’ ini…tapi diri ini tetap memerah otak untuk mencari idea dan akhirnya memutuskan untuk mencoret tentang peperiksaan yang kalau boleh ingin dielak oleh sebahagian manusia yang bergelar pelajar…antara dialog yang selalu digunakan oleh sebahagian pelajar adalah seperti, “belajar bolehlah,tapi bila masuk bab kena ‘exam’ ni lemah sikit”(termasuk diri ini)
Tapi satu ayat yang dituturkan oleh ustaz dimana berbunyi sebegini, “korang tidak mahu peperiksaan bermaksud korang juga tak mahu menghadapi Hari Akhirat dimana saat itu juga satu peperiksaan ataupun penilaian untuk kita yang bergelar makhluk pada-NYA”…(lebih kurang sebegitu yang diri ini faham…ada sesetengah ayat itu di edit untuk membuatkan enak didengar sebab ustaz itu agak ‘sempoi’)
Terpana seketika diri ini…betul juga lah apa yang dikatakan oleh ustaz itu…rasa hati ini dipanah bertalu-talu kerana malu sendiri kerana tidak pernah menyedari perihal itu…
Hari Akhirat merupakan hari ujian untuk kita dimana semua persediaan yang kita lakukan semasa hidup di dunia akan dinilai pada hari itu dan keputusannya ada dua sahaja iaitu syurga atau neraka dan tiada di antaranya.
Jadi menjadi tugas kita untuk mencorak keputusan yang kita akan dapat(moga syurga lah buat kita). Memang dalam kehidupan kita ini kebanyakan hanya 2 pilihan sahaja yang diberikan. Sebagai contoh menjadi insan yang baik atau jahat. Menjadi tanggungjawab kita untuk menentukannya sendiri...apapun 'THE CHOICES IS IN YOUR HANDS"...^^
P/s: Moga perkongsian ini mampu menjadi ingatan untuk diri…walaupun ringkas tapi moga bermanfaat..
Posted by: ~nurizbah~